Curhatku : Ending It’s Okay That’s Love

Drama bagus ini sayangnya telah tamat dan lebih sayang lagi karena seusai tamat It’s Okay That’s Love saya akan rehat mengikuti drama SBS Rabu Kamis yang dimana jadwal itu merupakan jadwal dengan drama wajib ditonton saya selama ini.

Happy Ending merupakan hal yang memang harus dijadikan ending di It’s Okay That’s Love. Happy ending manis dan saya sangat suka ketika Jae Yeol Hae Soo menikah mengingat jarang-jarang drama Korea berakhir pada kehidupan setelah pernikahan. Kehamilan Hae Soo tentu tidak mengubah dirinya karena Hae Soo tetaplah dia yang dulu dengan tak tanggung tanggung berbicara serta mengungkapkan rasa kecewa secara gamblang namun tentu bahagia. Ini pula yang saya suka dimana tidak ada perubahan pada pemain It’s Okay That’s Love, mereka sama saja seperti dulu.

Skizofrenia merupakan hal yang patut diapresiasi berkat keberanian Noh Hee Kyung memasukkan ini sebagai bagian cerita. Jae Yeol menderita skizofrenia dan saya penasaran akan bagaimana Jae Yeol dirawat dengan kelainan itu. Dalam It’s Okay That’s Love Jae Yeol dirawat di rumah sakit dan Hae Soo membantu Jae Yeol mengatakan bahwa Hae Soo serta cintanya pada Jae Yeol itu nyata tapi Kang Woo tidak nyata. Kang Woo ada karena Jae Yeol tidak mengampuni masa lalunya. Keinginan besar Jae Yeol untuk sembuh membuat perpisahan nan sedih antara Jae Yeol dengan Kang Woo. Meski masih dibayangi Kang Woo tetapi Kang Woo perlahan enyah juga plus bantuan obat yang rutin diminum Jae Yeol makin memantapkan Jae Yeol. Yaah agak mengecewakan ya karena pengobatan yang dialami Jae Yeol seakan menekankan skizofrenia mampu dilalui dengan “agak mudah”. Saya sedikit tersinggung dengan hal ini mengingat skizofrenia merupakan kelainan rumit yang saya baca di internet plus kelainan ini membuat saya menangis karena Takeshi Kaneshiro mengidapnya di salah satu tokoh yang dia mainkan difilm (nyebut judulnya berarti spoiler). Takeshi Kaneshiro meninggal tanpa sembuh dari skizofrenianya. Tentu tokoh yang diperankan Takeshi dengan Jang Jae Yeol merupakan tokoh berbeda karena Jang Jae Yeol punya orang yang menyayanginya serta Jae Yeol punya kemauan untuk sembuh. Hemm dengan masalah skizofrenia ini saya akhirnya menyadari jika memang It’s Okay That’s Love lebih teliti pada bagaimana kelainan jiwa berpengaruh pada lingkungan pergaulan namun tidak ada niat untuk menyajikan dengan serius penyembuhan kelainan itu sendiri. Sudah diberi peringatan dari awal jika It’s Okay That’s Love jarang tampil di rumah sakit tapi saya menyadarinya pada menit-menit terakhir It’s Okay That’s Love. Evi bodoh -___-

Setahu saya banyak penonton menyukai adegan pelemparan tomat untuk melepaskan dendam yang dilakukan Dong Min tapi saya tidak. Saya merasa itulah adegan paling maksa selama 16 episode It’s Okay That’s Love hahahaha dengan latar putih plus baju putih lempar-lemparan begitu nampak konyol untuk saya. Dong Min kan dokter tapi kenapa Hae Soo boleh ikut padahal Hae Soo tengah hamil? Pada dasarnya saya memang tidak suka pada festival lempar tomat dari Spanyol itu dan Korea melakukannya jadi yaah maksa deh. Adegan demi adegan dilalui pula dengan banyak tertawaan bahkan Choi Ho ikut pula disitu bersama selingkuhannya saking It’s Okay That’s Love ingin memperlihatkan betapa kebersamaan serta dukungan dengan sederhana mampu membuat bahagia. Kalau begitu kenapa Pool Ip tidak ada? Minimal kita tahu apa yang terjadi pada Pool Ip di Amerika. Maunya.
It’s Okay That’s Love berakhir membahagiakan walaupun saya tidak puas sepenuhnya. Meski begitu berkat It’s Okay That’s Love lah saya menyadari ada sesuatu yang salah dalam diri saya dan saya pun tidak ingin menutup-nutupinya lagi. It’s Okay That’s Love jadi drama 2014 yang sejauh ini berkesan banyak bagi saya. Pesan drama ini jauh lebih ingin dekat dengan kehidupan sehari-hari dan berhasil hingga episode 16 nya. Endingnya tidak buruk tapi juga tidak jelek. Semoga drama ini mampu membuat kita lebih memahami orang orang yang ingin dipahami meski penampilan mereka nampak ketus.

11 tanggapan untuk “Curhatku : Ending It’s Okay That’s Love

  1. yes akhirnya drama ini berkesan buat evi, sama berkesannya persahabatan kita bertiga vi, sama kak dira tentunya hihihihi
    saya malah belum nonton endingnya, donlot saja lah nanti, alhamdulilah ya hepi ending ^^

  2. tau kan dira mau komen apa? habis udah basi sih kalo dira bilang setuju-setuju aja
    tapi yah apa boleh buat, kalo emang sama 😛
    karena nungguin kristina lama banget ngasihnya (^^”) eh dira malah jodoh duluan sama drama ini..
    cuma suka sama kang woo aja LOL tapi karena kang woo itu masuk inti cerita ya bisa dikata saya suka inti ceritanya, meski seperti kata evi drama ini tidak untuk membahas lebih jauh tentang penderita lain yang mungkin ga semudah jae yeol penyembuhannya
    tapi “karena cinta” bisa jadi salah satu obatnya ^^

Tinggalkan Balasan ke Evi Batalkan balasan