Akhirnya Menonton Drishyam Versi Original Tahun 2013

Saya sudah lama menantikan kesempatan ini. Setelah menonton versi Malayalam ini saya jadi kesal sendiri, rasanya sudah terlalu terlambat untuk menontonnya terutama bagi saya yang telah lebih dulu menonton versi Hindi nya dan sangat menyukai versi remake itu.

Sekilas saya hanya menemukan sedikit perbedaan antara versi Malayalam dan versi Hindi nya. Itu pulalah yang menambah kekesalan saya, kok bisa versi Hindi itu terkesan tidak kreatif sekali dalam meremake? Tidak hanya dialognya yang diterjemahkan tapi juga gaya pengambilan gambarnya bahkan gaya mengeditnya pun sebagian besar sama saja (entahlah ditangani orang yang sama atau bukan). Paling versi Hindi hanya membuat beberapa perbaikan yang membedakannya jadi lebih cool. Di sinilah poin terbaik Drishyam sebagai sebuah remake. Jika versi Malayalam lebih santuy dan natural, versi Hindi nya lebih nge-thrill makanya keren. Kekerenan inilah yang membuat versi Hindinya lebih lazim untuk dikenal, bahkan mungkin jika ingin menonton satu versi Drishyam dari banyaknya versi yang ada, lebih baik nonton versi Hindinya saja hehe (padahal belum nonton versi lainnya wkwkwk). Tapi kalau mau merasakan yang lebih santuy (entahlah saya merasa kurang cocok saja memakai ‘santai’) dari versi Hindi yang ketegangannya menggebu-gebu atau ingin melihat protagonisnya beragama selain Hindu ya Drishyam original versi Malayalam ini tidak boleh dilewatkan bahkan secinta apapaun dirimu dengan versi remakenya haha~

Vijay Salgaonkar versi Malayalam ini bernama Georgekutty. Namanya yang terkesan Barat itu tetap saja tidak membuat saya peka akan kemungkinan dia tidak beragama Hindu. Barulah saya nyadar beliau dan keluarganya merupakan Nasrani saat foto Yesus disorot di kantor TV kabelnya Georgekutty (geblek). Banyak perbincangan ngalor ngidul antara Georgekutty dan orang disekitarnya di satu jam pertama mulainya Drishyam, sebuah cara pengenalan karakter yang kuno jadinya membosankan. Ini jelas sebuah perbedaan atau khas tersendiri yang dimiliki versi Malayalam ini dan barulah saya benar benar ngeh saat perbedaan itu ditunjukkan di adegan kematian si cowok yang mengancam si cewek. Kepala si cowok benar benar jadi objek pukulan si cewek dari belakang bukannya handphone yang dipegang di tangan si cowok (saya kaget banget waktu adegan ini, soalnya memang kepalanya yang dipukul). Di sinilah saya merasakan perasaan natural itu dan Drishyam sebenarnya tidak se”santuy” yang saya sebutkan di atas wkwkwkk maaf bikin pusing.

Nah hal epik lain dari Dhrisyam Malayalam ini adalah aktingnya Mohanlal sebagai Georgekutty. Akting beliau jelas yang terbagus diantara semua pemain Dhrisyam Malayalam membuat saya terselamatkan dari bayang-bayang “lebih menyukai versi Hindi”. Hmmm ada momen saat akting itu terasa jadi bukan akting, kesannya jadi lebih real gitu. Untuk mempermudahnya saya bandingkan dengan Vijay di versi Hindi (maap), jadi jika Vijay (serta keluarganya) kesannya lebih mulus dan mantap dalam menutupi kematian anak polisi itu, kok ya saya ngerasa Georgekutty malah terkesan lebih rawan untuk ketahuan dan di sepanjang sepak terjangnya itu saya tidak berhenti mengingat bahwa dia bersekolah di SD hanya sampai kelas 4, Georgekutty itu lebih terkesan bertahan dan berusaha semampunya atas ketidakberdayaannya sendiri (untung saja dia cerdik). Entahlah perasaan ini muncul secara alami saja, kemungkinan besar pengaruh skrip. Saya tidak katakan akting Mohanlal lebih bagus dari Ajay Devgn, tapi saya jelas lebih suka tipe Georgekuttynya Mohanlal ketimbang Vijay nya Ajay Devgn. Itulah perasaan natural dari akting Mohanlal yang saya maksud tadi. Benar-benar bagus.

Ohya poin paling santuy dari Drishyam Malayalam ini adalah background music di adegan twist itu wkwkwkwk. Disitu mencolok banget bedanya Georgekutty dengan Vijay, yang bagi saya ke”santuy”an itu bikin saya musti memikirkan Dhrisyam atau Georgekutty lebih lama lagi saat selesai menontonnya, bukannya membicarakan kesan-kesan paling spesial di filmnya.

Patut dicoba.

4 tanggapan untuk “Akhirnya Menonton Drishyam Versi Original Tahun 2013

  1. Jujur aku lebih suka yg ini meskipun duluan nonton yg versi ajay. Dan alasannya apa .. karena film ini mmg lebih natural

      1. Boleh rekomend film India nggak siapa tau belum nonton, coba film Ninnu Kori 2017 (aktornya Nani), Awe 2018 (produsernya dan pemainnya juga Nani walaupun cuma suara aja), Bhale Bhale Maghadivoy 2015 (Aktornya Nani), Mahanati 2018 (aktornya bukan Nani hehe ). Sinopsisnya searching sendiri ya.

      2. Di antara judul2 yang disebut cuma nonton Ninnu Kori aja hahaha yang lain2 udah masuk watchlist cuma gak pernah bisa kesampaian hahaha maafkan. Makasih yaaašŸ‘šŸ‘

Tinggalkan komentar