Tentang Ardh Satya (1983)

Melihat bagaimana karakter Anant Valenkar (Om Puri) di Ardh Satya, saya jadi ingat karakter Kit (Leslie Cheung) di A Better Tomorrow. Keduanya sama-sama polisi muda yang optimis serta penuh semangat namun sebenarnya sama sekali tak berdaya. Bedanya setelah dipikir-pikir, karakter Kit jauh lebih beruntung dari Anant. Eh bukan Kit yang beruntung melainkan memang Anant yang apes, menandakan betapa realistisnya salah satu film India legend ini.

Letak keapesan Anant itu dimulai dengan mempunyai ayah yang galak dan pemaksa macam Amrish Puri. Memerankan karakter sebagai ayah dari sub inspektur Anant, ia sudah memperlihatkan kuasanya sebagai mantan polisi dengan memaksa anak lelakinya untuk juga bekerja sebagai polisi. Padahal Anant lebih menginginkan dirinya sendiri jadi profesor, apa daya ia benar-benar menjadi seorang polisi. Kehendak sang ayah mampu meruntuhkan pendirian Anant.

Di saat berusaha menjalani pekerjaan warisan ayahnya tersebut dengan maksimal, Anant justru mendapati realita yang semakin membuatnya sesak. Gangster setempat bernama Rama Shetty adalah sosok yang bersahabat dengan polisi. Bersamaan dengan itu Anant menemukan Inspectur Lobo (Naseeruddin Shah) si polisi semangat tinggi yang kini tengah mengisi masa penangguhannya dari kepolisian dengan cara bermabuk-mabukan. Tak lupa Anant punya gebetan bernama Jyotsna (Smita Patil), seorang intelektual sebagaimana impian Anantt terdahulu.

Salah satu villain film India andalanku, Sadashiv Amrapurkar. Eh katanya debut loh dia di sini.

Ardh Satya terlihat begitu seperti film-filmnya sinema paralel. Dengan tiadanya keramaian dan para pemain yang khas terkesan itu-lagi-itu-lagi. Apa yang membuatnya istimewa, filmnya sutradara Govind Nihalani dan skrip dari Vijay Tendulkar ini rasanya tetap nyambung pabila ditonton di masa sekarang. Ketika di beberapa tahun belakangan polisi di film India terkenal penuh gemerlap juga gegap gempita, di Ardh Satya malah ada polisi tak berdaya tokoh utama pula. Tidak ada keren-kerennya. Segala semangat dan dedikasinya untuk kepolisian serasa tiada guna toh ujung-ujungnya masih ada pejabat tinggi kepolisian sebagai pemberi perintah. Jadi kerasa betul bagaimana dilemanya Anant Valenkar lebih-lebih ia jadi polisi karena paksaan ayahnya. Kekesalan yang tak tersampaikan dalam diri Anant tetap saja perlu disalurkan.

Saya suka sekali Om Puri. Meskipun badannya cukup kecil untuk terlihat sebagai polisi, dengan postur tubuh terlihat tegap ia mungkin berusaha menutupi hal satu itu. Benar-benar jadi film yang enak diikuti dan tidak merasa bosan. Meskipun aslinya ikut kasihan melihat ketidakberdayaan Anant Valenkar. Film yang bagus.

Tinggalkan komentar